Dengan menggunakan sebagian besar email clients modern saat ini, mengirim dan mengelola email pada Linux Desktop Operating System sangatlah mudah dan user-friendly. Email clients ini sudah mendukung konfigurasi umum dari email system seperti POP3 dan IMAP. Tapi, bagaimana kalau kita ingin menggunakan shell script (atau /usr/bin/mail user agents) dalam mengirimkan
Salah satu kerjaannya Sysadmin yang paling critical adalah mengelola permissions. Kekurang hati-hatian dalam mengelola permissions ini dapat menimbulkan resiko keamanan dari sistem yang kita kelola.
Kali ini kita akan coba mempelajari command chmod yang digunakan untuk mengelola permissions yang disampaikan di atas.
Apa yang membedakan dan merupakan nilai lebih dari permissions di Linux dibandingkan dengan sistem yang lain (terutama Wind**s)? Hmm, let’s see…
Ada tiga hal penting
Pernah menemukan file excel yang dengan alasan tertentu “diprotect” dan ingin membuka proteksi tersebut namun tidak mengetahui passwordnya?
Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk membuka proteksi ini, pada tulisan ini kita mencoba membahas metode menggunakan Developer’s Code.
Bagaimana caranya? Pertama sekali, bukalah file tersebut menggunakan Microsoft Excel. Cobalah untuk mengakses sheet/cell yang diprotect, dan seharusnya anda akan mendapatkan pesan bahwa sheet/cell tersebut diprotect dan kemungkinan anda akan diminta untuk memasukkan password.
Terkadang kita ingin mengirimkan pesan melalui aplikasi pengirim pesan Whatsapp namun kita tidak ingin menambahkan yang bersangkutan sebagai contact kita dengan berbagai macam alasan. Ada beberapa cara untuk melakukan hal ini, diantaranya adalah:
Cara 1: Menggunakan aplikasi 3rd party